Apa plot film PET?
Film PET adalah film thriller psikologis yang menggali pikiran gelap dan memutarbalikkan karakter-karakternya. Dirilis pada tahun 2016, film ini menawarkan cerita unik dan menarik yang membuat penontonnya tetap betah. Disutradarai oleh Carles Torrens, film ini dibintangi oleh Dominic Monaghan, Ksenia Solo, Jennette McCurdy, dan Nathan Parsons.
Ringkasan Plot
Plot PET berpusat di sekitar Seth, seorang pria yang canggung dan kesepian secara sosial yang mengembangkan obsesi tidak sehat terhadap seorang wanita bernama Holly. Seth bekerja di penampungan hewan dan suatu hari bertemu dengan Holly saat naik bus. Penasaran dengan kecantikannya dan terpikat oleh kehadirannya, Seth menjadi terpaku untuk mengenalnya lebih jauh.
Namun, Holly tidak tertarik pada Seth dan menolak ajakannya. Bertekad untuk tidak menyerah, Seth menyusun rencana untuk menculik dan memenjarakan Holly di dalam kandang di penampungan hewan tempat dia bekerja. Seth percaya bahwa dengan mengurung Holly, dia bisa membuatnya jatuh cinta padanya dan menciptakan hubungan yang sempurna.
Tindakan Seth secara bertahap mengungkap kepribadiannya yang sangat terganggu dan sejauh mana dia bersedia untuk merasuki Holly. Dia melakukan tindakan ekstrem, menggunakan manipulasi, penyiksaan fisik dan psikologis, dan bahkan pembunuhan untuk mempertahankan kendali atas dirinya. Seiring berjalannya film, penonton melihat sekilas pikiran Seth yang gelap dan terganggu.
Sepanjang film, terdapat kilas balik yang memberikan wawasan tentang masa lalu Seth yang bermasalah. Kilas balik ini mengungkap pengalaman masa kecil traumatis yang membuatnya terluka dan tidak memiliki keterampilan sosial yang normal. Pengalaman-pengalaman ini berkontribusi pada obsesinya terhadap Holly dan kebutuhannya yang sangat besar akan kendali dan validasi.
Liku-liku
Seiring berjalannya cerita, sejumlah liku-liku tak terduga membuat pemirsa terus menebak-nebak. Saat penonton yakin mereka sudah menguasai alur ceritanya, cerita berubah secara mengejutkan. Salah satu perubahan penting melibatkan rekan kerja Seth bernama Nate. Nate menemukan rahasia Seth dan berupaya membebaskan Holly, memicu serangkaian peristiwa yang mengancam mengungkap rahasia kelam Seth.
Perubahan penting lainnya datang dari rahasia Holly sendiri. Terungkap bahwa dia tidak selugu yang terlihat pada awalnya. Holly memiliki masa lalu yang bermasalah dan memiliki sisi gelap yang cocok dengan pikiran Seth yang terdistorsi.
Film ini mempermainkan persepsi penonton dan membuat mereka tetap terlibat, terus mempertanyakan motif dan tindakan karakternya. Setiap twist menambahkan lapisan kompleksitas pada plot, menjadikannya pengalaman yang menawan bagi pemirsa.
Tema dan Simbolisme
Di luar alur cerita yang mencekam dan menegangkan, PET juga mengeksplorasi beberapa tema dan memanfaatkan simbolisme untuk menyampaikan makna yang lebih dalam. Salah satu tema utamanya adalah sifat obsesi dan keinginan manusia untuk menguasai dan menguasai. Obsesi Seth terhadap Holly berfungsi sebagai kisah peringatan tentang konsekuensi destruktif dari terpaku pada seseorang atau sesuatu di luar nalar.
Film ini juga menyoroti garis tipis antara cinta dan obsesi. Meskipun wajar untuk mengembangkan perasaan terhadap seseorang, kegilaan Seth melewati batas yang mengubah persepsinya tentang kenyataan dan keadaan normal. PET menimbulkan pertanyaan penting tentang batasan cinta dan konsekuensinya jika batasan tersebut dilanggar.
Selain itu, PET menggali tema identitas dan topeng yang dipakai orang untuk menyembunyikan jati diri mereka. Seth menampilkan dirinya sebagai individu yang pemalu dan tidak berbahaya, menyembunyikan sifatnya yang terganggu dan berbahaya. Demikian pula, Holly mengungkapkan warna aslinya, menghilangkan fasad awalnya yang polos.
Simbolisme juga digunakan sepanjang film untuk menambah kedalaman dan makna. Penampungan hewan tempat Seth bekerja berfungsi sebagai metafora kandang yang dia buat untuk Holly. Ini mewakili keinginannya untuk mengendalikan dan memilikinya, menurunkan statusnya menjadi binatang. Penggunaan sangkar dan kurungan dalam film tersebut melambangkan pemenjaraan emosional dan psikologis yang dikenakan Seth pada Holly.
Penerimaan Kritis
Meskipun PET tidak menikmati popularitas yang luas setelah dirilis, PET memperoleh banyak pengikut dan mendapat tinjauan beragam dari para kritikus. Beberapa orang memuji alur cerita film yang mencekam dan penampilan para aktor utamanya. Penggambaran Seth oleh Dominic Monaghan secara khusus dipuji karena kemampuannya menyampaikan emosi kompleks dan siksaan batin dari karakter tersebut.
Kritikus juga memuji film tersebut karena kemampuannya membuat penonton tetap terlibat dan menebak-nebak hingga akhir. Liku-liku tak terduga disorot sebagai kekuatan, menambah ketegangan dan intrik pada plot.
Namun, PET juga menghadapi kritik atas kekerasan dan adegan berdarah yang digambarkan sepanjang film. Beberapa orang berpendapat bahwa kekerasan yang berlebihan menutupi elemen psikologis cerita, sehingga mengurangi dampak film secara keseluruhan.
Meskipun tinjauannya beragam, PET tetap merupakan film thriller psikologis yang menarik dan menggugah pikiran yang mendorong batas-batas dan menantang persepsi pemirsa. Kemampuan film ini mengeksplorasi tema obsesi, kontrol, dan identitas dengan cara yang mengganggu namun menawan menjadikannya pilihan yang menarik bagi para penggemar genre tersebut.
